Apa itu Akuntansi? Untuk yang baru kenal akuntansi
mungkin bertanya-tanya mengenai akuntansi. Pada dasarnya, akuntansi
adalah sebuah proses sistematis untuk mengidentikasi, mencatat,
menggolongkan, menganalisa, mengorganisasi transaksi keuangan untuk
kemudian diterjemahkan menjadi bentuk informasi keuangan yang dapat
dipahami oleh semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan tersebut,
seperti pengusaha (pemilik modal), investor dan peminjam dana.
Akuntansi diciptakan di jaman pencatatan masih menggunakan buku dan
pensil. Sehingga banyak prosedur atau proses yang sudah tidak sesuai
dengan perkembangan jaman saat ini yang sudah didominasi oleh komputer
dalam pencatatan pembukuan keuangan perusahaan. Bagi mereka yang baru
belajar akuntansi, cukup penting untuk memahami bahwa beberapa bagian
dari prosedur akuntansi hanya didapatkan saat belajar akuntansi tetapi
tidak ditemukan dalam praktek kerja di lapangan.
Setiap jenis usaha yang di bangun baik itu yang bergerak di bidang
manufaktur, perdagangan atau jasa tidak akan pernah lepas dari masalah
akuntansi sebab akuntansi menjadi suatu sistem informasi yang dimana hal
itu merupakan bagian dari sistem bisnis keseluruhan di era zaman
milenial ini. Nah, sampai pada penjelasan singkat ini, apa sih
sebenarnya akuntansi itu. Mengapa sangat penting sekali bagi dunia
bisnis.
1 » Pengertian Akuntansi
Kata akuntansi berasal dari Bahasa Inggris berarti to account yang
memiliki arti memperhitungkan atau mempertanggung jawabkan dari pengelola data
perusahaan kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan memegang kendali
permasalahan keuangan pada kegiatan perusahaan. Secara umum, akuntansi memiliki
pengertian yaitu suatu proses kegiatan mengolah, menganalisis, mengkategorikan,
mencatat data transaksi keuangan pada sebuah perusahaan tertentu agar proses aktivitas
dari perusahaan tidak mengalami kendala atau permasalahan yang berkaitan dengan
keuangan.
Dalam menjalankan suatu bisnis sebuah perusahaan selalu mengandalkan
akuntansi untuk mengetahui segala aktivitas keuangan pergi dan keluarnya dari
mana dan untuk apa serta selalu di kendalikan oleh beberapa pegawai atau staff
khusus accounting agar segala bentuk informasi dalam transaksi keuangan mudah
di pelajari dan di mengerti. Jadi tidak bisa sembarang lulusan dapat mengatur
itu.
2 » Sejarah Akuntansi
Menurut para ahli zaman dulu, akuntansi sudah banyak di gunakan
ketika di temukannya juga uang sebagai alat tukar menukar atau alat pembayaran
yang sah. Pada mulanya awal pencatatan di lakukan di atas tanah liat dan
dedaunan, namun seiring berjalannya waktu muncul kertas sebagai alat untuk
mencatat segala kegiatan, termasuk aktivitas yang berkaitan dengan akuntansi.
Naskah tertua yang berhubungan dengan akuntansi kuno pada masa
lampau dapat di temukan berasal dari era peradaban Babilonia sekitar tahun 3600
SM. Aktivitas mencatat segala bentuk tentang transaksi keuangan kala itu terus berkembang sampai
saat ini yang di kenal dengan akuntansi modern. Setiap aktivitas akuntansi
mengalami evolusi, evolusi pada saat itu di mulai sejak di temukannya sistem
pembukuan ganda yang membantu segala aktivitas keuangan sebuah perdagangan
karena pada saat itu yang membawa evolusi tersebut adalah seorang pedagang
cerdas dari Venesia.
Sejak sistem penemuan sistem ganda di temukan, Luca Paciolli
meneliti dan membahas secara kupas tentang segala hal mengenai akuntansi
sehingga dia di sebut sebagai bapak akuntansi karena kemampuannya dalam
melakukan analisis akuntansi kala itu sangat luar biasa dan penulis pertama
buku tentang sitem akuntansi yang ia teliti.
Sejak saat itu, akuntansi banyak di kenal dan mudah di pelajari
secara meluas oleh berbagai masyarakat di berbagai perjuru dunia.
3 » Manfaat Akuntansi
Akuntansi merupakan ujung tombak dari sebuah perusahaan mengenai
keuangan. Akuntansi memiliki manfaat yang sangat vital bagi sebuah perusahaan,
salah satunya adalah :
3.1 Menyediakan informasi keuangan
Manfaat ini sudah sangat jelas di
miliki oleh akuntansi karena segala hal tentang keuangan selalu di hubungkan
dengan adanya akuntansi perusahaan. Informasi keuangan harus di paparkan dengan
hasil yang setail, hal ini sangat penting Karena untuk mengetahui apakah
keuangan yang di miliki oleh perusahaan itu lancar atau justru mengalami
kendala, kemudian informasi keuangan tersebut sangat di perlukan ketika ingin
menggandeng investor untuk menunjang kemajuan dari perusahaan.
3.2 Alat evaluasi perusahaan
Bahan evaluasi penting tiap perusahaan adalah mengenai sistem
keuangan yang di gunakan oleh perusahaan itu. Tujuan utama perusahaan
berdiri adalah untuk memperoleh laba yang banyak. Jika dalam sistem
keuangannya mengalami permasalahan, maka perlu adanya evaluasi agar hal
semacam itu dapat di hindari di kemudian hari. Melalui catatan efisien
akuntansi ini dapat membantu perusahaan mengelola keuangan dengan baik.
4 » Prinsip Dasar Akuntansi
4.1 Persamaan Akuntansi
Yang dimaksud persamaan akuntansi adalah keseimbangan antara
Aset dengan Utang + Modal Usaha. Setiap jenis usaha, apapun itu, dalam
pencatatan transaksinya harus mampu menghasilkan keseimbangan antara Aset
dengan Utang + Modal Usaha. Nilai ini yang dijadikan patokan oleh para pemilik
modal dan investor untuk menilai seberapa bagus dan menguntungkan usaha mereka.
Keseimbangan ini yang ditampilkan dalam bentuk Laporan Neraca.
Kebutuhan terhadap keseimbangan ini merupakan dasar dari sistem pencatatan
berpasangan, atau dikenal dengan sistem “Double Entry Bookkeeping” yang
dijadikan pegangan oleh para akuntan dan pengajar akuntansi di seluruh dunia.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa persamaan akuntansi, yang juga persamaan laporan Neraca adalah:
Total Aset = Total Utang + Total Modal
Dalam penampilan di laporan neraca sering diterjemahkan dengan
Total Aktiva (Total Aset) = Total Pasiva (Total Utang + Total Modal)
Dengan melihat persamaan di atas, terlihat jelas bahwa ada
pembagian yang jelas terhadap aset, modal dan utang yang dapat mencerminkan
sehat tidaknya suatu perusahaan.
4.2 Sistem Pencatatan Berpasangan (Double Entry Bookkeeping System)
Sistem pencatatan berpasangan adalah sistem yang
dikembangkan oleh praktisi akuntan terdahulu untuk memudahkan pembuatan laporan
keuangan. Dan, untuk memudahkan pengecekan terhadap transaksi keuangan yang
terjadi. Ingat, jaman dahulu belum ada komputer. Jadi patokan transaksi hanya
berdasarkan catatan transaksi yang ditulis di buku keuangan. Inti dari sistem
ini adalah untuk setiap pencatatan transaksi, harus melibatkan minimal 2 jenis
akun yang berbeda. Secara logika, memang harusnya demikian. Naik lawannya
turun. Bertambah lawannya berkurang. Pemberian lawannya penerimaan. Konsep
“berlawanan” ini yang dijadikan dasar.
Di dalam sistem pencatatan berpasangan ini dikembangkan
istilah Debet dan Kredit untuk mencatat jumlah transaksi. Istilah debet dan
kredit ini berbeda dengan istilah yang biasa kita gunakan atau lihat
sehari-hari. Berbeda dengan istilah di rekening bank. Berbeda dengan istilah di
tagihan kartu kredit. Istilah Debet dan Kredit di akuntansi hanya sebagai
lambang untuk menggambarkan tempat yang berbeda dalam mencatat nilai transaksi.
Debet bisa diibaratkan sebagai saku kiri dan Kredit sebagai saku kanan. Jadi
bayangkan Debet dan Kredit sebagai tempat saja yang masing-masing bisa diisi
serta nilainya bisa bertambah atau berkurang.
Kedua prinsip di atas yang menjadi dasar dalam pembukuan dan pencatatan transaksi akuntansi yang dirangkum dalam satu siklus akuntansi.
Nah itulah penjelasan singkat mengenai akuntansi berupa pengertian,
sejarah singkat dan manfaatnya dalam dunia bisnis. Semoga bermanfaat.
Siklus Akuntansi adalah siklus yang menggambarkan keseluruhan proses
akuntansi mulai dari mencatat dan mengidentifikasi transaksi,
menggolongkan transaksi-transaksi yang sejenis serta membuat laporan
keuangan berdasarkan pencatatan tersebut di dalam satu periode fiskal.
Bisa bulanan, bisa tahunan. Kalau istilah jaman dahulu, buka dan tutup
buku. Para ahli akuntansi dahulu membagi siklus ini ke dalam beberapa
bagian. Ada yang membagi menjadi 9 bagian ada juga yang membagi hingga
11 bagian. Yang harus dipegang bukan jumlah bagiannya, tapi proses yang
harus dilakukan agar jangan sampai ada pencatatan yang salah atau
tertinggal. Di era komputer sekarang ini, jumlah bagian ini menjadi hal
yang tidak terlihat karena banyaknya proses otomasi yang telah
dilakukan. Termasuk di software ini, beberapa pekerjaan, seperti
pencatatan di buku besar atau perhitungan di neraca saldo sudah
dilakukan secara otomatis sehingga tidak perlu pakai kalkulator untuk
menghitungnya lagi.
1 » Menentukan Kategori Transaksi
1.1 Kode Akun
Apa itu Kode Akun? Kode akun adalah kumpulan kode-kode yang dipakai
untuk menggolongkan transaksi yang mempunyai karakteristik yang sama.
Dimana penggolongan ini nantinya dipakai sebagai acuan dalam perhitungan
di neraca ataupun laporan laba rugi. Kenapa dibutuhkan? Karena akan
terlihat tidak rapih kalau di laporan semua transaksi ditampilkan
sehingga menyulitkan pemilik modal atau investor untuk menganalisa
laporan keuangan yang dihasilkan.
Lalu, bagaimana cara menentukan nomor kode dan penamaannya?
Apakah ada standar atau regulasinya? Secara umum tidak ada. Tiap perusahaan
mempunyai cara penomoran dan penamaan akun yang berbeda satu dan yang lain.
Tetapi contoh kode dan penamaan banyak ditemukan di buku-buku pelajaran
akuntansi dan laporan-laporan keuangan yang pada akhirnya dipakai sebagai acuan
awal di tiap perusahaan sebelum mereka menambahkan kode-kode lain.
Pada dasarnya, Daftar kode
akun dibagi menjadi lima bagian utama, yaitu :
Aset
Utang
Modal
Pendapatan
Pengeluaran
Lima bagian utama ini yang kemudian dibuatkan sub-sub
kategori sesuai kebutuhan perusahaan.
1.2 Kode Akun Pembantu
Kode Akun Pembantu adalah kode tambahan untuk penggolongan yang lebih
detil terhadap transaksi-transaksi tertentu. Kode ini paling umum
digunakan untuk memisahkan transaksi pembelian per supplier atau
transaksi penjualan per pelanggan. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan
dalam melihat riwayat transaksi per supplier/pelanggan dan memonitor
pergerakan utang/piutang mereka.
Kenapa ga pakai Kode Akun saja? Untuk menjaga agar tidak
semua alokasi kode akun terpakai dan menjadi sangat panjang daftar kode akunnya.
Bayangkan kalau ada 100 supplier yang harus dimonitor, berarti akan ada 100
kode akun yang harus ditulis di daftar utama kode akun. Hal ini menjadikan
daftar kode akun menjadi kurang praktis.
Bagaimana cara penentuan kode dan penamaan akunnya? Sama
saja. Yang perlu diingat, kode akun pembantu harus menginduk kepada kode akun
utama. Di software atau aplikasi akuntansi saat ini, kode akun pembantu tidak
akan terlalu terlihat karena biasanya sudah digunakan kode-kode lain dengan
tujuan yang sama tetapi tidak dinamakan kode akun pembantu.
2 » Mengindentifikasi Transaksi
Sebenarnya ini kunci utama dari pencatatan transaksi. Setiap
transaksi harus dikenali dan diidentifikasi dengan benar agar supaya
nilai transaksinya dapat diperhitungkan dengan benar. Perhatikan bahwa
setiap buku pelajaran akuntansi maupun pengajar akuntansi selalu
memberikan contoh soal yang berupa contoh-contoh transaksi yang harus
diidentifikasi terlebih dahulu.
Dan ingat, jangan terlalu terpaku kepada pelajaran teori, pahami logikanya terlebih dahulu karena kode akun hanyalah penamaan.
3 » Mencatatkan Transaksi
Tergantung jenis usaha yang dijalankan dan kemudahan dalam
melakukan pencatatan, pencatatan ke dalam jurnal bisa dilakukan hanya di dalam
satu jenis jurnal ataupun dibagi ke dalam beberapa jurnal yang berbeda. Untuk
jenis usaha jasa atau usaha yang tidak banyak transaksinya, satu jurnal sudah
cukup dan biasanya para akuntan menyebutnya sebagai jurnal umum. Untuk jenis
usaha melibatkan transaksi jual beli yang cukup rutin, untuk kemudahan dalam
memonitor transaksi tersebut, biasanya pencatatan ini dilakukan di jurnal
terpisah, yang sering disebut Jurnal Khusus. Jurnal Khusus bisa hanya satu
jenis atau dibagi menjadi beberapa jenis. Jurnal Khusus yang sering digunakan
antara lain Jurnal Kas, Jurnal Pembelian dan Jurnal Penjualan. Sesuai namanya,
pencatatan di dalam jurnal tersebut akan membuat proses pencatatan dan
pengawasan terhadap pembelian, penjualan ataupun transaksi tunai menjadi lebih
mudah. Dan untuk kemudahan pula, jenis
usaha yang lebih khusus menambahkan jenis-jenis jurnal khusus yang lain sesuai
kebutuhan mereka.
3.1 Aturan Pengisian Berpasangan
Seperti sudah dijelaskan di bagian 2.3, kunci dalam pencatatan
transaksi di jurnal adalah memasangkan dua atau lebih akun yang berbeda
untuk satu jenis transaksi di kolom Debet dan Kredit. Keahlian seorang
akuntan diukur dari kemampuan untuk mengidentifikasi transaksi dan
menentukan kode dan pasangan akun yang tepat.
NILAI TRANSAKSI HARUS DIMASUKKAN DI KOLOM DEBET DAN KREDIT serta SETIAP TRANSAKSI HARUS ADA PASANGAN AKUNNYA
Satu lagi yang harus diingat adalah :
ISTILAH DEBET-KREDIT di AKUNTANSI TIDAK SAMA DENGAN ISTILAH DEBET-KREDIT di REKENING BANK/TAGIHAN
Debet di Akuntansi : Kolom pengisian di bagian kiri dari tabel saldo yang nilainya bisa naik/turun
Kredit di Akuntansi : Kolom pengisian di bagian kanan dari tabel saldo yang nilainya bisa naik/turun
Diagram di bawah dapat dijadikan rujukan untuk
mendefinisikan transaksi di masing-masing kategori Neraca dan Laba Rugi. Ingat,
seluruh kode akun pada dasarnya merupakan bagian dari Aset, Utang, Modal,
Pendapatan dan Pengeluaran.
KOLOM KENAIKAN/PENAMBAHAN
KOLOM PENURUNAN/PENGURANGAN
Aset
Debet
Kredit
Utang
Kredit
Debet
Modal
Kredit
Debet
Pendapatan
Kredit
Debet
Pengeluaran
Debet
Kredit
KOLOM DEBET (KIRI)
KOLOM KREDIT (KANAN)
Aset
Naik/Bertambah
Turun/Berkurang
Utang
Turun/Berkurang
Naik/Bertambah
Modal
Turun/Berkurang
Naik/Bertambah
Pendapatan
Turun/Berkurang
Naik/Bertambah
Pengeluaran
Naik/Bertambah
Turun/Berkurang
Spreadsheet ini akan sangat membantu jika terjadi kesalahan
dalam penentuan kode akun untuk satu jenis transaksi. Kalau menggunakan buku,
maka kesalahan penentuan akun akan mengakibatkan ketidaksesuaian perhitungan
baik pada buku besar ataupun laporan. Sehingga dahulu dibutuhkan yang namanya
jurnal koreksi untuk mengoreksi kesalahan tersebut tanpa harus merubah
pencatatan awal. Spreadsheet ini dilengkapi dengan fungsi otomatis yang akan
menghitung ulang apabila terjadi perubahan kode akun.
4 » Mengkonsolidasikan Akun
Balik lagi ke awal jaman pembukuan yang benar-benar
menggunakan buku, Buku Besar merupakan catatan yang sangat penting di dalam
akuntansi, karena merupakan jembatan antara jurnal dengan laporan. Isi dari
buku besar adalah riwayat transaksi dari masing-masing kode dan nama akun yang
telah ditentukan sebelumnya, dimana saldo dari masing-masing akun ini akan
menentukan nilai akhir dalam pembuatan laporan keuangan. Format yang sering dijumpai adalah model T
yang dibuat untuk memudahkan pemindahan transaksi yang sudah dicatat di jurnal.
Di era komputer seperti saat ini, menulis dua kali (di jurnal dan buku besar)
menjadi tidak diperlukan karena riwayat transaksi per akun bisa difilter secara
otomatis dan data laporan keuangan bisa langsung diambil dari jurnal
5 » Penggunaan Neraca Lajur
Neraca lajur merupakan sistem pentabelan yang digunakan
untuk melihat secara keseluruhan saldo dari masing-masing kode akun yang sudah
ditentukan sebelumnya. Neraca lajur pada umumnya terdiri dari 5 jenis tabel
utama yaitu, dari paling kiri, neraca saldo sebelum penyesuaian, tabel
penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, tabel laba rugi dan tabel
neraca. Saldo yang diisikan adalah saldo akhir dari masing-masing akun dan
diisikan di dalam kolom yang menunjukkan kenaikan, jadi bisa di bagian debet
bisa di bagian kredit. Dan pengisian dilakukan dari tabel paling kiri, yaitu
neraca saldo sebelum penyesuaian.
5.1 Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
Tabel paling kiri dari neraca lajur adalah neraca saldo sebelum
penyesuaian yang berisikan saldo akhir dari masing-masing akun
berdasarkan data transaksi di jurnal. Disebut sebelum penyesuaian karena
dalam pembuatan laporan keuangan yang biasanya dibuat berdasarkan
bulan, biasanya terdapat transaksi yang belum dapat dimasukkan ke dalam
perhitungan di dalam laporan neraca, baik karena belum waktunya atau
memang tidak ada nilai tunainya.
Contoh transaksi yang dimasukkan ke dalam jurnal tetapi belum
waktunya dilaporkan antara lain pembayaran sewa kantor untuk 2 tahun. Dimana
secara pembayaran sudah dilakukan tetapi untuk kepentingan laporan perlu dibagi
per bulan.
5.2 Jurnal Penyesuaian
Untuk menyesuaikan neraca saldo awal, penyesuaian perhitungan
dilakukan di jurnal terpisah atau sering disebut dengan jurnal
penyesuaian. Angka-angka yang disesuaikan akan muncul di neraca lajur
di bagian tabel jurnal penyesuaian. Tabel ini merupakan jembatan antara
neraca saldo sebelum dan sesudah penyesuaian.
Kapan sebaiknya jurnal penyesuaian sebaiknya diisi? Setiap
hari? Atau setiap terjadi transaksi yang perlu disesuaikan? Umumnya pengisian
dilakukan di akhir bulan, tetapi agar tidak lupa, biasanya penyesuaian diisikan
pada saat terjadi transaksi yang memang butuh penyesuaian.
5.3 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Neraca saldo setelah penyesuaian merupakan neraca yang sudah siap
untuk diterjemahkan ke dalam bentuk laporan keuangan.Hubungan antara
jurnal umum/khusus, jurnal penyesuaian, buku besar, neraca saldo sebelum
dan setelah penyesuaian dapat dilihat pada gambar di bawah.
6 » Menyiapkan Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang umum terdiri atas empat jenis laporan, yaitu
laporan neraca, laba rugi,, arus kas dan perubahan modal. Sebagaimana
sudah disampaikan, konsolidasi seluruh akun dan transaksi akan tergambar
di dalam laporan neraca. Hubungan antara laporan-laporan tersebut dapat
dilihat pada gambar di bawah.
Seperti terlihat di gambar, laporan laba rugi adalah bagian
dari laporan modal, karena inti dari laporan laba rugi adalah laba/rugi bersih
yang merupakan salah satu komponen untuk menghitung pergerakan modal pemilik.
Laporan modal sendiri merupakan bagian dari PASIVA di dalam neraca. Ingat rumus
persamaan akuntansi di bagian 2.2 ? Total Aset = Total Utang + Total Modal.
Laporan arus kas sendiri adalah bagian dari AKTIVA di dalam
neraca yang masuk dalam golongan tunai/rekening/bank. Laporan arus kas biasanya
dijadikan referensi untuk memonitor pergerakan uang masuk dan keluar.
Lalu, laporan mana yang harus dipersiapkan terlebih dahulu? Mulailah
dengan laporan Laba Rugi, karena nilai laba/rugi bersih dari laporan ini akan
dimasukkan ke dalam neraca saldo sebagai Laba Tahun Berjalan.
6.1 Laporan Laba Rugi
Bagaimana caranya membuat laporan laba rugi dari neraca
saldo? Mudah. Di dalam neraca lajur terdapat tabel Laba Rugi yang digunakan
untuk menghitung dan menjumlahkan seluruh transaksi yang berkaitan dengan
pendapatan dan pengeluaran.
Pendapatan akan menempati lajur Kredit dan pengeluaran akan menempati
lajur Debet. Dengan bantuan komputer, proses memfilter dan menjumlah
sudah bisa dilakukan secara otomatis tanpa perlu menggantungkan
pemisahan akun dari Buku Besar. Yang perlu dihitung di tabel ini adalah
Laba/Rugi bersih yang bisa dihitung dari selisih antara seluruh
pendapatan dan pengeluaran. Perlu diingat bahwa Laba/Rugi bersih harus
berada di kolom Debet. Kenapa? Karena sesuai aturan, kolom debet dan
kredit harus seimbang.
Pendapatan = Pengeluaran + Laba/Rugi Bersih
Jika perhitungan sudah benar, seluruh akun beserta nilainya bisa
dipindahkan ke lembar kerja yang lain dan diatur tampilannya agar layak
cetak.
6.2 Laporan Neraca
Seperti sudah dijelaskan, neraca merupakan jantung dari situasi
keuangan perusahaan. Kalau tabel laba rugi sudah menghasilkan nilai
laba/rugi bersih, maka pembuatan laporan neraca sudah dapat
diselesaikan.
Proses pembuatan laporan neraca sama dengan proses pembuatan
laporan laba rugi. Di dalam neraca lajur terdapat tabel Neraca, biasanya di
bagian paling kanan. Jika kode akun sudah diisi dengan benar, maka tabel neraca
akan berisikan hasil perhitungan dari seluruh transaksi yang masuk dalam
kategori aset, utang dan modal pemilik.
Kemudian, bagaimana memasukkan nilai laba/rugi bersih dari tabel laba
rugi? Mudah. Ingat bahwa nilai laba/rugi bersih berada dalam kolom
debet di tabel laba rugi, jadi nilai ini hanya tinggal dimasukkan di
kolom kredit di tabel neraca. Bisa dilihat gambar di bawah agar lebih
mudah membayangkannya.
6.3 Laporan Perubahan Modal
Tujuan dari dibuatnya laporan perubahan modal adalah untuk melihat
pergerakan modal pemilik selama satu tahun fiskal. Logika sederhananya,
kalau perusahaan selalu memperoleh laba maka modal pemilik bisa
diperkirakan akan mengalami peningkatan. Demikian juga sebaliknya.
Tetapi harus diingat bahwa laporan perubahan modal pemilik tidak
menggambarkan kondisi perusahaan.
Laporan perubahan modal bisa dikerjakan secara manual dengan
memisahkan akun-akun yang ada di dalam tabel neraca ke dalam lembar kerja
terpisah.
6.4 Laporan Arus Kas
Seperti tertera di judul, laporan arus kas menggambarkan situasi kas
perusahaan. Secara cepat, posisi kas perusahaan bisa dilihat dari saldo
akun kas yang biasanya terdiri dari rekening bank. Hanya saja rekening
bank tidak berisikan data transaksi berdasarkan kode akun, dimana ini
menjadi tantangan tersendiri bagi akuntan untuk menterjemahkan transaksi
yang masuk/keluar ke dalam rekening ke dalam kode akun yang sesuai
untuk kepentingan laporan. Yang perlu dipegang adalah, saldo akhir
laporan arus kas harus sama dengan saldo akhir semua akun kas.
Berbeda dengan tiga laporan sebelumnya, khusus untuk arus
kas tidak bisa langsung mengambil dari perhitungan akun yang sudah ada di dalam
neraca lajur karena belum tentu nilai di dalam akun tersebut berasal dari
transaksi kas semua. Sebagai contoh, tidak semua penjualan dibayar tunai
sehingga perlu dipisahkan terlebih dahulu antara penjualan dengan pembayaran
tunai dan piutang. Untuk perusahaan dagang atau manufaktur yang menggunakan
jurnal kas sebagai jurnal untuk mencatat transaksi tunai, membuat laporan arus
kas relatif lebih mudah karena secara transaksi sudah dipisahkan di awal. Tapi
untuk perusahaan jasa yang biasanya hanya menggunakan satu jurnal, perlu
diberikan tanda untuk transaksi yang bersifat tunai.
Ada dua metode dalam pembuatan laporan arus kas, metode
langsung dan tidak langsung. Metode langsung adalah metode yang paling umum
dimana laporan hanya memperhitungkan transaksi nilai tunai dalam pembuatan
laporan. Dan juga cara ini adalah cara yang paling mudah. Metode tidak langsung
agak sedikit rumit karena memperhitungkan juga nilai non tunai yang harus
disesuaikan.
6.4.1 Metode Langsung
Metode langsung menggunakan pendekatan murni tunai. Yang
perlu dilakukan adalah memisahkan transaksi yang dilakukan secara tunai dari
dalam jurnal. Kemudian akun-akun tersebut ditempatkan di dalam bagian yang
sesuai. Terdapat tiga kategori di dalam laporan arus kas, yaitu kategori
operasional, investasi dan pendanaan.
6.4.2 Metode Tidak Langsung
Dari tiga kategori di dalam arus kas, perbedaan dalam
perhitungan hanya di dalam kategori arus kas dari aktivitas operasional, dimana
perhitungan dimulai dari akun laba/rugi
yang disesuaikan nilai non tunainya untuk menghasilkan nilai akhir yang
sama dengan saldo aktivitas operasional yang dibuat dengan metode langsung.
Kenapa demikian? Karena cara pengerjaan dan penggolongan kategori untuk dua
kategori yang lain, aktivitas investasi dan pendanaan, adalah sama antara
metode langsung dan tidak langsung.
7 » Jurnal Penutup
Satu periode siklus akuntansi biasanya sama dengan satu tahun
kalender. Sebelum era komputer, pencatatan untuk satu periode fiskal
atau satu tahun dilakukan dalam satu buku. Hal ini dilakukan agar tidak
terjadi penumpukan pencatatan yang mengakibatkan buku menjadi tebal dan
menjadi sulit untuk dicek. Dengan adanya batasan waktu tersebut,
diperlukan penyesuaian akhir terhadap seluruh catatan transaksi agar
laporan keuangan yang dihasilkan bisa ditetapkan sebagai laporan
keuangan final dan buku bisa dinyatakan ditutup. Bagaimana caranya?
Ingat bahwa akun terbagi dalam lima kategori dan tiga
kategori di antaranya adalah bagian dari neraca yang merupakan jantung kondisi
keuangan perusahaan. Jadi yang dilakukan adalah memindahkan saldo di dalam dua
kategori non neraca ke dalam kategori neraca. Sebenarnya secara tidak langsung
hal ini sudah dilakukan saat membuat laporan neraca dengan memasukkan nilai
Laba/Rugi Tahun Berjalan ke dalam akun modal pemilik. Jadi jurnal penutup ini sifatnya
hanya sebagai formalitas saja.
Yang dilakukan adalah memindahkan saldo akun pendapatan,
pengeluaran ke dalam saldo modal pemilik dan dikurangi dengan prive (mengurangi
modal pemilik). Sederhananya, menghitung ulang modal pemilik dengan rumus
Jika jurnal penutup sudah dicatat dengan benar maka neraca saldo
setelah penutupan akan menampilkan seluruh akun yang ada dengan akun
yang masuk kategori pendapatan dan pengeluaran mempunyai saldo nol.
Demikian juga akun Prive akan bersaldo nol. Sedangkan akun modal pemilik
akan berubah naik atau turun berdasarkan hasil perhitungan dari jurnal
penutup.
Nilai Saldo Akhir di Neraca Saldo Setelah Penutupan merupakan Saldo Awal untuk Tahun Fiskal Berikutnya
Nilai Saldo Akhir untuk Akun Modal Pemilik = Nilai Saldo Akhir di Laporan Perubahan Modal
9 » Jurnal Pembalik
Nilai saldo akhir sudah dicatatkan sebagai saldo awal untuk tahun
fiskal berikutnya. Apa fungsi dari jurnal pembalik? Jurnal pembalik
sifatnya opsional. Hanya digunakan apabila ada catatan di tahun
sebelumnya yang membutuhkan penyesuaian karena secara laporan sudah
dicatatkan tetapi secara realisasi transaksi baru terjadi di tahun
fiskal yang baru.
Demikian tahapan-tahapan dalam satu siklus akuntansi yang biasanya
direkap dan ditutup setelah satu tahun. Kalau ingin belajar lebih lanjut
dengan menggunakan aplikasi yang sudah jadi, bisa dicoba aplikasi siap pakai siklus akuntansi yang cocok buat belajar sambil bekerja atau sebaliknya.